[Puisi] Debu Galaksi

Disebuah tempat disalah satu debu galaksi dari triliunan bahkan tak terhingga jumlahnya. Kita sepakat menyebutnya dengan nama bumi.

Debu Galaksi

Dunia, tempat semua kutukan mencari pengampunan. Tempat segala gagasan mencari pembenaran. Dari Adam dan Hawa segalanya bermuasal, hidup adalah penebusan. Kepada kematian semuanya akan bermuara. Setiap detik waktu adalah siksaan.

Banting-tulang, hidup diatas tanah kesalahan. Kita adalah wujud pembangkangan. Lahir dari rahim pengasingan. Bukankah kita seharusnya berada ditempat terindah yang orang-orang sebut sebagai surga? Lalu atas dasar penghukuman akhirnya kita dibuang ke antah-berantah ini.

Di sebuah tempat disalah satu debu galaksi dari triliunan bahkan tak terhingga jumlahnya. Kita sepakat menyebutnya dengan nama bumi. Ya debu, bisa jadi potongan kecil dari sebuah debu, itu bumi. Lalu kita? Maha besar pencipta semesta dan se-isinya. Tak sepadan jika kita mengeluh hanya karena permasalahan duniawi semata.

Atur bagaimana kau menikmati kutukan abadi ini. Kutukan abadi selagi manusia masih beregenerasi. Sampai nanti, ketika tiba akhir zaman seperti yang sudah diramalkan. Semuanya terhenti, tanpa terkecuali.

Bermadu kasihlah pada kefanaan. Hirup sepuas-puasnya udara yang tersedia gratisan. Sebelum diharuskan membayar udara dalam tabung-tabung kemasan pada rumah-rumah penyelamatan. Mereka kejam, semuanya di uangkan.